Gunung Semeru Tiga Kali Erupsi dengan Tinggi Letusan

NationalNews – Gunung Semeru di Jawa Timur (Jatim) yang miliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) mengalami erupsi sebanyak tiga kali bersama dengan tinggi letusan 500 hingga 600 meter di atas puncak terhadap Minggu pagi (6/4/2025).
“Terjadi erupsi Gunung Semeru hari ini pukul 07.43 WIB bersama dengan tinggi letusan teramati lebih kurang 600 meter di atas puncak atau 4.276 mdpl,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi di dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang, melansir Antara, Minggu (6/4/2025).
Dia menjelaskan, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu bersama dengan intensitas tebal ke arah utara dan erupsi itu terekam di seismograf bersama dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 114 detik.
“Sebelumnya Gunung Semeru terhadap pukul 00.42 WIB erupsi bersama dengan tinggi kolom letusan teramati 500 meter di atas puncak (4.176 mdpl) dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu bersama dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi itu terekam di seismograf bersama dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 187 detik,” papar Ghufron.
Menurut dia, terhadap pukul 02.20 WIB Gunung Semeru kembali erupsi bersama dengan tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 500 meter di atas puncak (4.176 mdpl).
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu bersama dengan intensitas tebal ke arah utara dan erupsi terekam di seismograf bersama dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 175 detik,” ucap Ghufron.
Ia menjelaskan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menambahkan sejumlah panduan terkait bersama dengan status berhati-hati Gunung Semeru, yaitu masyarakat dilarang melakukan kesibukan apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer berasal dari puncak (pusat erupsi).
Masyarakat Tak boleh Aktivitas di Jarak 500 Meter
Kemudian, lanjut Ghufron, di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan kesibukan terhadap jarak 500 meter berasal dari pinggir sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, gara-gara berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer berasal dari puncak.
“Masyarakat terhitung tidak boleh beraktivitas di dalam radius tiga kilometer berasal dari kawah/puncak Gunung Semeru, gara-gara rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” kata dia,
“Masyarakat diimbau terhitung mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, khususnya sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, dan juga potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai berasal dari Besuk Kobokan,” memahami Ghufron.
Sebelumnya, Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa bersama dengan puncak Mahameru setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), kembali tunjukkan kesibukan vulkaniknya. Pada Jumat pagi, 3 April 2025, gunung yang terdapat di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur ini erupsi sebanyak empat kali.
Erupsi tersebut memuntahkan abu vulkanik hingga ketinggian raih 800 meter di atas puncak, mengundang kepulan asap tebal yang muncul berasal dari beragam wilayah sekitar.
Gunung Semeru Erupsi 4 Kali, Semburkan Abu Vulkanik hingga 800 Meter
Erupsi pertama terjadi lebih kurang pukul 05.00 WIB, bersama dengan kolom letusan raih 800 meter di atas puncak atau lebih kurang 4.476 mdpl. Kolom abu berwarna kelabu bersama dengan intensitas sedang hingga tebal muncul mengarah ke timur laut.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memutuskan status Gunung Semeru terhadap level III atau Siaga. Oleh gara-gara itu, PVMBG mengeluarkan lebih dari satu panduan perlu untuk keselamatan masyarakat.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kesibukan apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km berasal dari puncak (pusat erupsi). Selain itu, masyarakat terhitung dilarang beraktivitas di dalam radius 5 km berasal dari kawah/puncak Gunung Api Semeru gara-gara potensi bahaya lontaran batu pijar.
Di luar radius 13 km, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas di dalam jarak 500 meter berasal dari pinggir sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan gara-gara potensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km berasal dari puncak. Hal ini harus diperhatikan mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan oleh kesibukan vulkanik Semeru.
Masyarakat terhitung diimbau untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, khususnya sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Potensi lahar terhitung harus diwaspadai terhadap sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai berasal dari Besuk Kobokan. Kewaspadaan dan kepatuhan terhadap panduan PVMBG benar-benar perlu untuk meminimalkan risiko bencana.