Megawati-Prabowo Komitmen Terus Komunikasi dan Koordinasi

NationalNews – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyambut hangat pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto pada Senin malam 7 April 2025.
Juru Bicara DPP PDIP Mohamad Guntur Romli menyebut, kedatangan Prabowo Subianto selanjutnya ditunaikan di dalam rangka silaturahmi Idul Fitri 1446 Hijriah.
“Dalam pertemuan cuma empat mata tersebut, Ibu Megawati dan Pak Prabowo banyak membicarakan hal-hal yang bersifat spesial sebagai dua orang tokoh bangsa yang telah bersahabat baik sejak dahulu hingga sementara ini,” kata Guntur di dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).
Menurut Guntur, usai pertemuan selama satu setengah jam itu, kedua tokoh setuju untuk tetap menjalin komunikasi dan kerja sama ke depan.
“Presiden Prabowo dan Ibu Megawati berkomitmen untuk tetap menjalin komunikasi dan koordinasi, lebih-lebih kalau menyangkut kepentingan-kepentingan strategis nasional dan internasional yang dapat berdampak kepada nasib rakyat dan era depan bangsa dan juga negara Indonesia,” ungkapnya.
Selain itu, Guntur menyebut pertemuan selanjutnya sesungguhnya mendadak dan tidak tersedia janji lebih-lebih dahulu.
“Meski kedatangan Presiden Prabowo ke kediaman Ibu Megawati bersifat mendadak, tetapi antara Ibu Megawati dan Presiden Prabowo sesungguhnya telah memiliki rencana pertemuan sejak lama. Namun dikarenakan kegiatan beliau berdua baru kali ini pertemuan selanjutnya sanggup terlaksana,” ungkapnya.
Tak Ada Hambatan Komunikasi
Dengan terdapatnya pertemuan tersebut, Guntur menilai bahwa pertalian persahabatan yang baik kedua tokoh sesungguhnya tetap terjalin selama ini.
“Ibu Megawati di dalam banyak kesempatan kerap mengatakan, beliau jadi tidak memiliki halangan untuk tetap jalankan komunikasi dan silaturahmi dengan Presiden Prabowo meski posisi politik PDI Perjuangan sementara ini masih berada di luar pemerintahan,” ungkapnya.
“Sebagai dua orang tokoh bangsa, pembicaraan lain antara dua orang yang juga sama-sama memimpin partai politik besar di Indonesia tersebut, pasti juga membicarakan masalah-masalah strategis nasional lebih-lebih hal-hal yang menyangkut keselamatan dan kesejahteraan rakyat di dalam bingkai negara hukum Pancasila,” pungkasnya.