Pengelolaan Aset GBK Dialihkan ke Danantara

NationalNews – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan pengalihan pengelolaan kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta ke Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara merupakan wejangan atau wejangan Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menambahkan pengarahan kepada pimpinan Danantara dan direksi BUMN saat Town Hall Danantara di JCC Senayan, Senin 28 April 2025.
“Jadi berkenaan dengan pertanyaan aset kawasan Gelora Bung Karno yang akan dialihkan pengelolaannya di bawah Danantara, ya betul itu adalah wejangan dari Bapak Presiden pada saat beliau menambahkan pengarahan didalam acara Town Hall Danantara lebih dari satu hari yang lalu,” kata Prasetyo kepada wartawan, Rabu (30/4/2025).
Dia menyebut aset GBK Jakarta selama ini dikelola Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), di bawah Badan Layanan Umum. Prasetyo mengemukakan kementeriannya perlu saat untuk mempersiapkan proses pengalihan aset GBK ke Danantara.
“Kami tentu saja perlu saat untuk mempersiapkan secara teknis pengalihan ini dikarenakan bagaimanapun aset GBK di bawah Kementerian Sekretariat Negara adalah berbentuk pengelolaannya di bawah Badan Layanan Umum, yang tentu ada perbedaan dengan proses pengalihan dari aset-aset di BUMN,” jelasnya.
Prasetyo menuturkan hingga kini belum ada aset-aset negara lain seperti GBK yang dialihkan ke Danantara. Kemensetneg masih berkoordinasi dengan Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Danantara.
“Jadi mohon bersabar jika pertanyaannya aset apa saja yang telah dialihkan tentu hingga hari ini belum dikarenakan baru tengah kita koordinasikan secara teknis dengan pihak-pihak terkait, dengan Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan dan tentu saja dengan Danantara,” tutur Prasetyo.
Aset Keloa Sebesar Rp 1 Triliun
Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara Rosan Roeslani mengutarakan bahwa Danantara Indonesia akan punya aset kelolaan meraih 1 triliun dolar Amerika Serikat (AS).
Ia menyatakan aset kelolaan dari perusahaan- perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini meraih 982 miliar dolar AS, yang nantinya dilengkapi aset kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) yang akan bergabung ke Danantara.
“Itu bertahap, memang jika kita menyaksikan asetnya dari BUMN kan memang 900 miliar dolar AS yang banyak disampaikan, memang telah lebih dari 982 miliar dolar AS,” ujar Rosan saat sesi doorstop sehabis acara Town Hall Danantara Indonesia di Jakarta, Senin , 28 April 2025 .
Ia menyatakan aset kawasan Stadion Utama GBK yang saat ini dikelola oleh Kementerian Sekretaris Negara (Kemensesneg), pada delapan th. lalu berharga sebesar 25 miliar dolar AS.
“Dan itu adalah yang kita ada di sini GBK yang ada di Mensesneg, yang nilainya (value) pada delapan th. yang lalu 25 miliar dolar AS. Jadi, GBK dan semua lokasi yang ada di sini akan dimasukkan ke didalam Danantara,” ujar Rosan.
Dengan aset- aset kelolaan itu, Ia mengemukakan pihaknya akan jalankan perencanaan yang masak supaya jadi aset yang produktif, dan membuahkan return of investment dan return of asset yang positif.