Waspada Hujan Ringan hingga Lebat

NationalNews – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini bersifat potensi hujan ringan, sedang, sampai lebat, yang mampu disertai kilat dan angin kencang diberbagai kota besar di Indonesia pada hari ini, Rabu (4/6/2025).
Dikutip dari laman formal BMKG, Prakirawan Satriana Roguna menerangkan secara lazim area konvergensi memanjang dari pesisir barat Sumatera Barat sampai Samudra Hindia Barat Daya Sumatera Barat, Laut Banda, Papua Tengah sampai Papua Pegunungan, Papua Barat sampai Teluk Cendrawasih dan Laut Arafuru.
“Kondisi selanjutnya mampu menaikkan potensi pertumbuhan awan hujan di selama area yang di lewati konvergensi atau konfluensi,” ujar Satriana, melansir Antara, Rabu (4/6/2025).
Oleh sebab itu, pihaknya memprakirakan cuaca Indonesia di beberapa kota besar bakal berpotensi mengalami hujan sedang sampai lebat disertai petir dan angin kencang, di antaranya Tanjung Pinang, Medan, Pekanbaru, Pangkal Pinang, Bandung, Palangkaraya, Jayawijaya, Merauke dan Nabire.
“Sementara itu beberapa kota besar lainnya bakal mengalami hujan ringan sampai sedang, yakni Palembang, Bengkulu, Bandar Lampung, Semarang, Yogyakarta, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Tanjung Selor, Makassar, Palu, Manado, Ternate, Ambon, Sorong dan Jayapura,” papar Satriana.
Adapun, beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya bakal mengalami situasi cuaca berawan pada hari ini meliputi Banda Aceh, Padang, Jambi, Jakarta, Serang, Denpasar, Mataram, Kupang, Mamuju, Kendari, Gorontalo, dan Manokwari.
“Untuk tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan kebanyakan berada dikisaran 0,5 sampai 2,5 meter. Sementara gelombang tinggi sampai 4 mtr. berpotensi Laut Andaman, Samudera Hindia barat kekuatan Jawa Barat, Laut Cina Selatan,” tandas Satriana.
Pihaknya terhitung mengimbau supaya masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Kalimantan Tengah dan Jawa Tengah.
BMKG: Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 4 Juni 2025 Diprakirakan Berawan Malam Nanti
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca hari ini, Rabu (4/6/2025) di wilayah Jakarta berpotensi berawan pada malam hari.
Berbeda di Rabu pagi (4/6/2025), cuaca seluruh wilayah Jakarta bakal cerah bersama suhu diprakirakan 28-31 derajat Celcius bersama kelembaban hawa biasanya 65-78 persen, tetapi kecepatan angin biasanya 1,5-6 km/jam.
Memasuki siang hari, cuaca Jakarta tambah terik bersama suhu diprakirakan 29-32 derajat Celcius bersama kelembaban hawa biasanya 62-76 persen, tetapi kecepatan angin biasanya angin 1,2-8,4 km/jam, melansir Antara, Rabu (4/6/2025).
Selanjutnya pada sore hari beberapa Jakarta diprediksi masih bakal cerah, kecuali Jakarta Pusat yang bakal cerah berawan serta Jakarta Timur dan Jakarta Selatan bakal turun hujan ringan.
Untuk suhu diprakirakan diangka 30 derajat Celcius tetapi kelembaban hawa biasanya 68-74 persen. Kemudian untuk kecepatan angin biasanya angin 2,2-6,8 km/jam.
Kemudian untuk malam hari, seluruh wilayah Jakarta diprediksi bakal berawan bersama suhu berkisar 25-29 derajat Celcius serta kelembaban hawa berkisar 74-93 persen. Lalu kecepatan angin pada malam hari berkisar pada 3,2-6,4 km/jam.
Sementara itu, pada Kamis dini hari 5 Juni 2025, Jakarta diprakirakan masih bakal berawan kecuali wilayah Kepulauan Seribu yang bakal cerah, bersama suhu biasanya 24-28 derajat Celcius bersama kelembaban hawa 77 – 96 persen, tetapi kecepatan angin berkisar pada 1,3-8,5 km/jam.
Apakah Bulan Juni Masih Ada Hujan? Ini Penjelasan dari BMKG
Sebelumnya, apakah bulan Juni masih tersedia hujan? Pertanyaan ini kerap terlihat pas memasuki bulan yang kebanyakan sama juga bersama musim kemarau.
Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), masih tersedia kemungkinan hujan pada bulan Juni. Fenomena ini dikenal bersama istilah “kemarau basah”.
Kemarau basah ditandai bersama curah hujan yang masih tinggi meski telah memasuki musim kemarau. Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan bahwa fenomena ini merupakan situasi cuaca yang tidak biasa.
“Fenomena ini lebih lazim disebut Kemarau Basah,” kata Guswanto dikutip Rabu 28 Mei 2025 lalu.
BMKG memprediksi kemarau basah bakal berjalan sampai akhir Agustus 2025. Persentase wilayah yang terdampak diperkirakan bakal tetap meningkat.
Pada Juni 2025, wilayah terdampak mencapai 56,54%, kemudian meningkat jadi 75,38% pada Juli, dan mencapai puncaknya 84,94% pada Agustus.
Setelah Agustus, Indonesia diperkirakan memasuki musim pancaroba (peralihan) sampai November, sebelum saat memasuki musim hujan pada Desember 2025 sampai Februari 2026.
Anomali Iklim dan Kewaspadaan
Kemarau basah diperkirakan bakal berjalan di beberapa wilayah Indonesia. Beberapa area yang terdampak pada lain:
-Sebagian Aceh
-Sebagian besar Lampung
-Jawa anggota barat sampai tengah
-Bali
-Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
-Sebagian kecil Sulawesi
-Sebagian Papua anggota tengah
Namun, harus dicatat bahwa persebaran hujan tidak merata. Hingga awal Juni 2025, baru kurang lebih 11% wilayah Indonesia yang memasuki musim kemarau, pas wilayah lainnya masih mengalami curah hujan yang signifikan.
BMKG mencatat terdapatnya anomali iklim th. ini, bersama curah hujan yang masih tinggi di banyak wilayah walaupun telah memasuki bulan Juni.
Beberapa aspek yang berkontribusi pada fenomena ini pada lain:
-Suhu permukaan laut yang lebih hangat
-Angin monsun yang aktif
-Adanya La Niña dan Indian Ocean Dipole (IOD) negatif
BMKG terhitung mengimbau masyarakat untuk selalu waspada pada pergantian cuaca ekstrem. Penting untuk mengikuti pertumbuhan informasi cuaca terkini lewat kanal formal BMKG supaya mampu menyiapkan diri bersama baik.