Kebakaran Rumah Wartawan Karo TNI Tidak Ikutan
NationalNews, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, angkat berkata soal dugaan keterlibatan oknum TNI terhadap kasus pembakaran tempat tinggal sampai tewasnya wartawan Tribrata TV di Karo, Sumatera Utara. Dia menegaskan, tidak tersedia keterlibatan prajurit dalam perihal tersebut.
“Enggak ada, enggak tersedia (prajurit terlibat),” kata Agus di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Menurut dia, kasus pembakaran tempat tinggal wartawan tersebut sementara ini udah diusut oleh Polri. “Saya rasa berasal dari Polri udah mengatasi ya, yang tempat tinggal wartawan kebakaran itu, udah diatasi mirip Polri,” kata Agus.
Sebelumnya, Mabes Polri angkat berkata perihal kasus kebakaran tempat tinggal yang menewaskan satu keluarga, di mana keliru satu korban adalah wartawan Tribrata TV di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut).
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko memastikan berasal dari hasil ekspose Polda Sumatera Utara (Sumut) masih akan tetap dilakukan pendalaman dengan mengusut keterlibatan pelaku lain.
“Ini masih proses pendalaman terhadap dugaan tersedia pelaku-pelaku lainnya yang tentunnya empat yang awal diamankan dua udah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Trunoyudo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (8/7/2024).
Trunoyudo mengatakan Polda Sumut tak akan berhenti mengatasi kasus ini. Dia memastikan dalam penanganan kasus ini termasuk akan menerapkan scientific crime investigation sebagai standar penyidikan.
Dua Tersangka
“Telah ditetapkan dua tersangka. Namun tidak berhenti sampai disitu dan pastinya landasan yang digunakan oleh Polda Sumut secara scientific crime investigation udah dilaksanakan,” tutur Trunoyudo.
Adapun untuk dua tersangka yang udah ditetapkan Polda Sumatera Utara yakni, inisial R dan G selaku eksekutor dalam perihal pembakaran yang menewaskan Sempurna Pasaribu dengan keluarganya.
Diketahui, Teka-teki apakah korban Rico Sampurna Pasaribu beserta istri, anak, dan cucunya, dibunuh baru dibakar rumahnya, Kamis, 27 Juni 2024, dini hari WIB, di Jalan Nibung Surbakti, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara (Sumut), terungkap.
Dokter Forensik RS Bhayangkara TK II Medan, dr Ismurizal SpF mengatakan, keempat korban tidak dibunuh oleh siapapun sebelum akan tempat tinggal yang mereka huni dibakar 2 eksekutor berinisial RAS dan YST dengan sebutan lain Selawang .
“Mereka (empat korban) masih hidup sebelum akan meninggal terbakar. Keempatnya menghirup material kebakaran, dikuatkan dengan ditemukannya jelaga di dalam tubuh korban,” ungkap dr Ismurizal, Senin, 8 Juli 2024.
Korban Alami Luka Bakar Maksimal
Para korban termasuk mengalami luka bakar maksimal dengan tingkatan atau grade 6. Organ di dalam tubuh udah keluar. Kondisi layaknya itulah, ungkap dokter forensik RS Bhayangakara Medan ini, jenazah-jenazah tersebut diterima berasal dari Polres Tanah Karo.
“Selain keadaan tersebut, jenazah keempat korban termasuk mengalami kepala udah meletus dan tulang patah, luka cukup maksimal,” terangnya.
Kapolda Sumut, Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengatakan, dokter forensikjuga menemukan jelaga di saluran pernafasan dan pencernaan keempat korban.
Tak cuma itu, jenazah tidak bisa dilakukan cek narkoba karena anggota dalam tubuh jenazah udah menyatu dan tidak ditemukan urine.
“Metode pengungkapan kasus layaknya ini, laboratorium forensik, dikenal dengan Scientific Crime Investigation. Pengungkapan secara ilmiah,” paham jenderal bintang 3 tersebut.